Galeri

Selesai Olah Raga, Mengapa Tekanan Darah Naik?

Mengulang pelajaran tentang sistem kardiovaskular kemarin di kampus, saya mau sedikit share ke teman-teman blogger nih.. Ketika kita berolah raga kita kan melakukan aktivitas yang berat. Peningkatan aktivitas seperti olah raga akan mempercepat kerja jantung, akibatnya denyut nadi semakin tinggi, curah jantung meningkat, aliran darah ke seluruh tubuh semakin cepat, dan tekanan darah pun meningkat. Tekanan darah meningkat?? Apa itu tidak berbahaya untuk tubuh? Lalu bagaimana mekanismenya?

Nah, saya jawab sesuai dengan pengetahuan yang telah saya dapatkan kemarin di kelas terkait mata kuliah Oksigenasi tercinta ( sebenarnya sebel dengan mata kuliah yang satu ini, karena padet banget jam kuliahnya serta susahhhh materinya). 🙂 🙂

Kita ingat mungkin di pelaran SMA atau mungkin SMP, salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan kerja jantung adalah aktivitas. Nah, ketika kita olah raga, tubuh akan membutuhkan oksigen lebih untuk menggantikan energi yang telah terpakai saat olah raga tadi. Pembuluah darah akan bervasokontriksi. Artinya pembuluh darah akan menyempit sebagi upaya peningkatan denyut jantung. Karena pembuluh darah menyempit maka tekanan darah pun semakin cepat. Curah jantung akan meningkat. Akibatnya proses ventilasi pada alveolus paru-paru meningkat, sehingga semakin banyak oksigen yang akan dibawa oleh darah. Pusat pernapasan yang terdapat di pons varolli (bagian pusat pneumostaksik ) akan memberikan perintah berupa mempercepat pernapasan untuk lebih banyak mengeluarkan CO2 dan mengambil O2. Itulah akibatnya kenapa saat selesai olah raga napas kita engos-engosan atau terengah-engah.

Nah, tadi kan saya menjelaskan kalau aktivitas akan meningkatkan tekanan darah yang ada di jantung. Lalu bagaimana mekanisme tekanan darah dapat turun kembali? Soalnya gak mungkin kan tekanan darah akan tinggi terus, sedangkan kita kan sudah selesai olah raga dan sudah tidak kelelahan lagi.

Di dalam tubuh ada makanisme pengaturan tekanan darah, yang disebut mekanisme baroreseptor. Baroreseptor akan terstimulasi apabila terjadi peningkatan atau penurunan tekanan darah. Saat tekanan darah meningkat (misalnya ketika kita selesai olah raga), baroreseptor akan merangsang sistem saraf parasimpatis yang mengakibatkan reseptor- reseptor ini dengan cepat mengirim impulsnya ke pusat vasomotor, untuk menghambat pusat vasomotor yang mengakibatkan vasodilatasi ( vasodilatasi artinya pelebaran pembuluh darah, kebalikan dari vasokontriksi yang telah saya jelaskan tadi di atas) pada arteriol dan vena dan menurunkan tekanan darah. Dilatasi arteriol menurunkan tahanan perifer dan dilatasi vena menyebabkan darah menumpuk pada vena sehingga mengurangi aliran balik vena dan dengan demikian menurunkan curah jantung. Impuls aferen suatu baroreseptor yang mencapai jantung akan merangsang aktivitas parasimpatis dan menghambat pusat simpatis (kardioaselator) sehingga menyebabkan penurunan denyut jantung dan daya kontraksi jantung. Dengan kata lain akan terjadi penurunan output jantung (meliputi isi sekuncup dan denyut jantung) dan vasodilatasi pembuluh darah. Penurunan output jantung akan mengakibatkan denyut jantung menurun dan tekanan darah kembali normal seperti sedia kala.

 

Kesimpulannya semua proses yang ada di dalam tubuh telah diatur oleh Sang Pencipta dengan secanggih mungkin. Begitu juga dengan pengaturan kerja jantung dan paru-paru semuanya memiliki proses. Begitu juga dengan proses kenaikan dan penuruan tekanan darah, kenaikan dan penurunan kecepatan nafas, dari yang sederhana sampai yang rumit semuanya sangat menguntungkan bagi tubuh kita.

Semoga bermanfaat 🙂

 

3 responses to “Selesai Olah Raga, Mengapa Tekanan Darah Naik?

  1. Biasanya berapa lama tekanan darah akan normal setelah olah raga selesai?

  2. Sebelumnya saya minta maaf karena baru membalas koment Anda, maklum saya baru membuka blog ini kembali setelah skian lama. hehe
    Saya bukan ahli dalam materi ini, tapi saya akan coba menjawab sesuai pengetahuan yang saya dapatkan..
    Untuk berapa lamanya tidak bisa dipastikan dengan ukuran waktu (detik, menit, atau jam).. pada dasarnya ketika tubuh melakukan aktvts berat, maka scr brsamaan tkanan drah akn naik, dan scr brsamaan jg tubuh akan merespon dgn menurunkannya.. akan tetapi efek tsb tidak dapat terlihat ktika kita msh melakukan aktvitas berat, efeknya terlihat ktika kita mulai beristirahat.. secara kontinue tknan darah akan turun dgn sndrinya ketika kita sudah merasa tenang dan tdk ngos2an

Tinggalkan Balasan ke gadismadadeta Batalkan balasan